Makanan Khas Solo

Posted by New Seven Wonders | Posted in

Makanan Khas Solo



 Tengkleng

Tengkleng adalah masakan yang mirip dengan gulai hanya saja didalamnya berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel. Sebagai lauk pelengkap, dapat ditambah dengan sate kambing, sate usus, sate jeroan, dan bagian lainnya pada organ kambing yang ikut digulai bersama tulang tulang seperti mata, pipi, kuping dan kandungan (klepon).


Nasi Liwet

Nasi yang dimasak dengan santan, ditambah sayur sambal goreng jipan dan disempurnakan dengan kumut (terbuat dari santan dan rasanya sangat gurih). Biasanya ditambah ayam kampung dan telur, membuat masakan ini memikat dan menjadikannya hidangan khas Soo yang pertarna dicari dan dirinndukan.

 

Bestik Solo

Berbeda dengan bestik pada umumnya. Bestik Solo memiliki khas tersendiri. Kuah dari bestik ini serupa dengan kuah semur, selain itu bestik ini menggunakan mustard jawa yang merupakan olahan sendiri. Sedangkan untuk bahan lainnya tak berbeda dengan bestik biasa, ada wortel, buncis, dan timun didalamnya. Hanya saja karena bumbu yang berbeda anda akan menemukan cita rasa khas yang berbeda pula.


Gudeg Cakar

Seperti halnya nasi gudeg manis khas Solo yang ada, rasa masakan inj tak jaub beda. Namun dengan ditambah cakar ayam yang sangat empuk dan nasi yang gurih menjadikan hidangan ini berbeda. Bahkan orang rela antri untuk membelinya.


Sate Kere

Namanya yang unik tak berbeda pula dengan rasanya. Pada dasarnya pembuatan dan bumbu sate ini sama dengan sate pada umumnya. Hanya saja sate ini bahannya bukan berasal dari daging namun dari tempe gembus (ampas tahu yang direbus). Maka tak heran sate ini diberi nama sate kere.


Timlo Solo

Istilah Timlo Solo tentu bukan hal yang asing lagi, terutama bagi anda yang gemar traveling. Masakan ini sekilas bumbunya mirip sup namun isi dan rasanya sangat khas. Hidangan yang terdiri atas racikan soun, jamur kuping, wortel, kacang kapri, kembang gayam/sosis jawa dan terakhir disiram kuah hangat menjadikannya sangat lezat untuk dinikmati.


Pecel

Masakan ini bisa dibilang merupakan masakan kampung yang sederhana namun masih selalu dirindukan. Bagaimana tidak, hidangan ini hanya terdiri dari bayam, kacang panjang, tauge dan kenikir yang direbus dan ditambah bumbu kacang. Bila diperhatikan semua bahan yang digunakan mudah dicari dan diolah. Namun bila anda sudah mencicipi, rasa nikmat sebenarnya dapat anda temukan pada burnbu kacang yang diolah secara khusus. Sehingga sering kali banyak wisatawan yang ingin membawa bumbu pecel ini sebagai oleh oleh.


Cabuk Rambak

lsi dan hidangan ini sekilas tampak sederhana. Berupa ketupat yang diiris tipis tipis dan diberi bumbu diatas setiap potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai pelengkap. Namun jangan terkelut bila setelah mencicipinya anda menjadi ketagihan.


Intip

Makanan ini terbuat dari bahan yang berasal dari kerak nasi yang kemudian dikeringkan dan digoreng (intip). Perpaduan rasa intip dengan gula jawa cairnya yang melekat pada intip memberikan sentuhan rasa manis yang menggoda, atau bumbu yang lain, membuat rasa intip menjadi gurih dan renyah untuk camilan.


Sate Buntel

Sate adalah makanan lezat yang popular diseluruh nusantara. Begitu pula di Solo, anda akan menemui berbagai jenis sate. Ada sate ayann, sapi, ular, anjing dan babi. Namun sate yang paling terkenal adalah sate buntel. Sate ini berbahan dasar daging kambing, hanya saja dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dibakar/dimasak. Maka tak heran selain porsinya yang besar rasanya pun lebih mantap.


Wedang Ronde

Minuman hangat ini terbuat dari jahe dan gula merah. Kemudian didalamnya terdapat kacang tanah, kolang kaling yang di iris tipis dan adonan manis yang didalamnya terdapat kacang. Bukan hanya rasanya yang enak dan menghangatkan, namun sajian hidangan ini juga tampak memikat.


Dawet Gempol Pleret

Seperti namanya, minuman ini berisi gempol dan pleret. Gempol terbuat dan sejenis tepung beras. Sedangkan pleret terbuat dari ketan dan gula merah. Gempol dan pleret merupakan perpaduan antara rasa gurih dan manis, kemudlan diberi kuah santan dan gula merah. Dengan ditambah es menjadikan minuman ini terasa semakin segar.


Wedang Beras Kencur

Dibuat dari bahan beras dan kencur yang diolah menjadi minuman. Selain rasanya yang manis dan enak minuman ini juga dapat menjadt jamu yang berguna untuk kesehatan.


Wedang Jahe

Dengan kemampuan sipembuatya dalam mengolah dan meracik menjadikan wedang jahe ini begitu diminati. Minuman ini selain enak juga dapat menghangatkan tubuh, maka anda akan mudah mejumpainya pada malam hari.


Karak
Sejenis kerupuk yang terbuat dan bahan baku beras yang diolah menjadi nasi yang kemudian dikeringkan dan digoreng. Rasanya gurih, biasa digunakan untuk teman santapan soto,sayur lode dan sayuran lainnya.


Rambak Udel
Sama seperti fungsi kerupuk sebagai pelengkap, makanan rambak ini juga demikian adanya. Namun bahan baku rambak ini adalah dari kulit sapi. Makanan Ini dapat diperoleh di pusat oleh-oleh khas Solo.


Srabi Notosuman

Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras yang dibuat sedemikian rupa dalam mengolah dan menjadikan Srabi ini begitu diminati. Bahkan dapat dikatakan makanan ini di minat banyak kalangan atas maupun bawah. Makanan ini selain enak juga dapat sebagai pengganti makanan pokok. Anda dapat mudah menjumpai makanan ini di sepanjang kota Solo, siang ataupun malam.


DISBUDPAR Prov. Jawa Tengah

Makanan Khas Jawa Barat

Posted by New Seven Wonders | Posted in

Keadaan alam Jawa Barat yang banyak ditumbuhi aneka macam jenis tumbuhan dan banyak dialiri sungai mempengaruhi pada jenis menu khas Jawa Barat. Banyaknya pohon pisang yang tumbuh di tanah Sunda memberi inspirasi kepada wanita Sunda untuk berkarya membuat aneka macam pais (pepes) yang menggunakan daun pisang. Seperti pepes ikan, pepes ayam, pepes tahu, pepes oncom, nasi timbel dan lain-lain.
Begitu pula dengan banyaknya sungai dan kolam di Tanah Sunda memungkinkan budidaya ikan berkembang baik di wilayah Jawa Barat, terutama ikan mas dan gurame. Sehingga hal ini memberi jalan kepada masyarakat Sunda untuk mahir dalam seni memasak ikan.

Berbagai cara memasak ikan seperti dibakar, digoreng, dipepes, dibubuy (dibungkus pakai daun pisang lalu dimasukan ke dalam abu panas), dicobek, diacar, dibumbu rujak, dan lain-lain.
Orang Sunda menyenangi aneka jenis tanaman sebagai penyerta makan (lalab). Tidak kurang dari 70 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Jawa Barat dapat dijadikan lalab, baik dimakan mentahnya maupun dimasak dahulu (Edi Ekadjati, 1991).

Lalab biasanya dimakan beserta sambal, aneka macam sambal diantaranya sambal terasi, sambel muncang (kemiri), sambal oncom, sambel goreng, sambel cabe hejo dan lain-lain. Lalab dibuat pula sebagai bahan beberapa jenis masakan seperti karedok, pencog, reuceuh, ulukutek, lotek, tumis dan angeun (sayur kuah).

Jenis-jenis masakan yang terbuat dari ikan dan lalab tersebut dewasa ini telah dipandang sebagai makanan khas Sunda yang tidak hanya disenangi oleh orang Sunda, melainkan juga oleh orang-orang lain dari dalam negeri dan luar negeri.

Kehadiran rumah makan khas Sunda yang ditandai dengan menu khas yang disajikan juga ditandai dengan cara penyajian, perlengkapan yang dipakai, seprti boboko (bakul), coet (ulekan), samak (tikar). Kemudian gaya bangunannya dengan arsitektur khas Sunda, seperti adanya rumah panggung, kolam, bahan bangunan terbuat dari kayu atau bambu.

Bahkan nama rumah makannya pun mencerminkan identitas Sunda, seperti Lembur Kuring, Ponyo, Boboko, Nasi Timbel, Geksor dan lain-lain.Beberapa menu makanan khas Sunda yang hampir ditemui di daerah Jawa Barat, khususnya daerah Parahyangan, antara lain sangu timbel, tutug oncom, karedok, lotek, angeun haseum. Sedangkan beberapa daerah yang mempunyai menu makanan khas, antara lain :
1. Bandung : mie kocok, sayur kupat. soto bandung, baso tahu bandung angeun kacang beureum.,
2. Cianjur : geco.
3. Purwakarta : sate maranggi.
4. Bogor : laksa.
5. Cirebon : empal gentong, tahu gejrot.

Di samping menu makanan pokok orang Sunda sehari-hari (seperti nasi, pepes, karedok, sayur asem dan sambel lalab) yang sering dikonsumsi, juga banyak makanan khas daerah berupa penganan atau jenis makanan kecil/ringan yang khas lainnya, seperti dari daerah :
1. Bandung : peuyeum sampeu & ketan, borondong, ladu, burayot, ali agrem, kolontong, opak, ranginang, kiripik tempe, kiripik oncom, awug, tahu bandung.
2. Bogor : sirop pala. kiririp taleus, asinan bogor, lapis hejo.
3. Cirebon : kurupuk udang, sirop campolai, terasi, ikan asin, emping.
4. Sumedang : tahu, hui cilembu.
5. Cianjur : tauco, aneka manisan buah.
6. Sukabumi : sirop pala, kueh moci, bika ambon.
7. Kuningan : peuyeum ketan bodas.
8. Majalengka : kecap.
9. Purwakarta : simping, peuyeum gandul.
10. Subang : dodol ganas, sale ganas.
11. Garut : aneka macam dodol ketan, sale kesemek.
12. Tasikmalaya : dodol sirsak, sale cau, opak, ranginang.
13. Ciamis : minyak kelapa, galendo, kiripik cau, sale cau.

Sedangkan jenis minuman khas orang Sunda antara lain lahang, cai atah, cai teh, bandrek, bajigur, goyobod,es puter, sakoteng dan es cingcaw.


Anjungan Jawa Barat

Makanan Khas Bogor

Posted by New Seven Wonders | Posted in

Wisata Kuliner / Jajanan Kota Bogor.

Kota bogor salah satu kota surga jajanan yang memiliki beraneka jenis makanan. Jajanan khas selain asinan Bogor ialah talas bogor, roti unyil, toge goreng, laksa, gepuk karuhun, terdapat juga nasi tutug oncom, ayam gepuk echo raos, macaroni panggang, apple pie, es pala, combro, cincau, dan lain-lain. Makanan -makanan ini banyak terdapat di sepanjang kawasan Gg. Aut / Jl. Suryakencana Bogor.


Pada sore dan malam hari terdapat berbagai jenis makanan di sepanjang jalan Pajajaran dimana merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda. Disamping itu terdapat sentra kuliner agribisnis Bogor yaitu pusat jajanan dan oleh-oleh kota Bogor Jl. Malabar (Blk. RM. bambu Kuning / samping Pangrango Plaza Bogor).

Pemerintah Bogor


Makanan Khas Jogja

Posted by New Seven Wonders | Posted in

Aneka Makanan Khas Yogyakarta

Gudeg.
Kalau tentang gudeg, aku malah ingetnya waktu main ke kota Pekalongan. Di sana makanannya rata-rata asin banget. Daripada spekulasi, akhirnya pada sepakat cari makanan yang khas Yogya aja. Eh… ternyata di Pekalongan ada gudeg jogja. Tapi opo tumon… Ternyata gudegnya juga asin banget. Wealah… hire dab, gene yo asin ngene… Tapi dasar perut lapar, asin pun masuk juga. Hehehe…
Memang yang namanya gudeg, identik dengan rasanya yang manis. Walaupun sekarang karena mengikuti selera turis dan pendatang, manisnya nggak kebangeten kok….!!!
Kalo pagi-pagi, di sudut-sudut kota jogja banyak ditemui bakul gudeg. Tapi kalo yang mau 24 jam, ya di daerah Wijilan pusatnya. Sebelah timur alun-alun utara, masuk ke Plengkung Gading, itu udah masuk Wijilan. Tapi harganya harga jakarta lho….!!! Hehehe.

Bakpia.
Wah wah, sebenarnya ini makanan Jogja atau bukan ya ?? Namanya kok seperti bukan nama Jawa, tapi cenderung ke nama dari etnis tionghoa, semacam bakso, juga bakmoy.
Nggak tau bagaimana sejarahnya, tapi makanan yang isinya kumbu kacang ijo ini memang lezat. Dan sekarang isinya sudah banyak dimodifikasi, ada yang kering dan ada yang basah.

Gampang kok di Yogya ndapetin bakpia, ada di toko oleh-oleh. Di jalan Mataram kalau mau menuju Stasiun Tugu dari arah selatan. Juga di jalan Solo kalau mau menuju Bandara Adisucipto.
Tapi pernah ada sebuah merk bakpia yang terkenal tiba-tiba merosot penjualannya, karena di-isu-kan masaknya pake minyak babi. Tapi akhirnya laris lagi, wong memang nggak pake minyak babi kok. Ada kenalan ku yang kerja di situ cerita kalo itu cuma isu.

Yangko.
Wah, Yangko sekarang rasanya macem-macem, rasa buah-buahan. Makanan khas Yogya yang bahan pokoknya ketan dan berbentuk kotak dibungkus kertas tipis ini aslinya dari daerah Kotagede, daerah penghasil kerajinan perak.
Enak…!!! Ndapetinnya ya di toko oleh-oleh juga. Gampang…!!!


Geplak.
Ini nih makanan lezat dari daerah Kabupaten Bantul, masuk propinsi Yogyakarta juga. Pokoknya rasa cuma manis dan manis. Memang ada inovasi bikin rasa yang beraneka, tapi kok perasaan tetep dominan rasa manis ya……!!!
Makanan ini berbahan pokok kelapa yang diparut. Terus dibikin bulat-bulat atau lonjong. Aslinya dulu rasa manisnya pake gula jawa. Tapi sekarang kok sulit ya cari yang manisnya pake gula jawa….

Di toko oleh-oleh biasanya ditaruh di kaca paling depan, tumpuk-tumpuk bulat-bulat dan warna warni… hehehe…..

Geblek.
Waduh, memang susah menerangkan pengucapan makanan khas kabupaten Kulon Progo ini. Geblek…..!!! Hehehehe…. Huruf “e” yang pertama dibacanya seperti “e” dalam kata “menerangkan” (asal “e” yang di kata “menerangkan” tidak diucapkan dengan logat Batak lho ya…!!!).
Nah, huruf “e” yang ke-dua pada kata geblek, pengucapan “e”-nya sama dengan pengucapan “e” dalam kata bahasa Inggris “black”.
Jadi boleh-lah kita tulis “ge-black”.

Makanan khas kabupaten Kulonprogo ini cuma ada di kota Wates, ibukota kabupaten Kulon Progo, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yang pake kendaraan pribadi menuju Bandung / Jakarta yang lewat jalur selatan, mesti melewati Kota Wates. Sempatin nyari ge-black ini ya…. Hehehe… Gurih…!!! Empuk….!!! Enak….!!!


Tiwul dan Gathot.
Hahaha…….., kalau dibilang ini makanan khas Yogyakarta, temen-temen yang orang Yogya kota pada protes, tiwul dan gathot ini bukan makanan khas Yogya, ini makanan lambang kesengsaraan. Lho kok bisa ???
Tiwul dan Gathot ini makanan khas dari Kabupaten Gunung Kidul, kabupaten di propinsi DIY yang wilayahnya kering dan tandus. Aslinya makanan ini merupakan makanan pokok alternatif setelah nasi. Tapi penduduk Gunungkidul sendiri rata-rata sudah “nggaya” nggak bikin tiwul lagi. Padahal kalau mau kembali ke tiwul, maemnya pake sayur lombok ijo, wah… seger….!!! Berasnya bisa dijual ke luar aja….
Makanan ini dibuat dari ketela pohon (ubi kayu) yang dikeringkan, disebut dengan nama terkenal : “gaplek”.
Gaplek ini kemudian diproses menjadi tiwul gunungkidul.


Oleh: M. Arief B. | Agustus 27, 2008 

Makanan Khas Banten

Posted by New Seven Wonders | Posted in


Rabeg Makanan Khas Banten



A. Selayang Pandang

Berkunjung ke Banten menjadi kurang berkesan tanpa mencicipi kelezatan masakan yang disebut rabeg. Rabeg adalah menu masakan berkuah yang terbuat dari daging kambing dan jeroannya. Proses pembuatan masakan ini dimulai dari mengiris daging dan jeroan kambing dalam bentuk kecil-kecil. Selanjutnya hasil irisan daging dan jeroan tersebut dicampur menjadi satu dan dituangi air yang telah diberi bumbu sebagai kuahnya. Setelah itu dimasak sampai daging berubah warna agak kecoklatan dan bumbu dianggap sudah meresap. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam.

Sampai sekarang, belum ada yang mengetahui siapa yang pertama kali memperkenalkan masakan ini. Oleh masyarakat Serang, dahulu masakan ini dianggap sakral, karena merupakan simbol penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga masakan ini hanya dapat dijumpai pada perayaan maulud Nabi Muhammad SAW.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, nilai kesakralan masakan ini semakin pudar. Ia tidak hanya dijumpai pada peringatan maulud Nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga dapat dijumpai pada berbagai hajatan, seperti aqiqah, tasyakuran, pesta perkawinan, dan lain-lain. Bahkan, masakan ini sekarang dijual bebas, dan mudah dijumpai di rumah makan dan restoran yang ada di sekitar Kota Serang.

B. Keistimewaan

Keistimewaan masakan rabeg terletak pada kuahnya yang terbuat dari air murni yang diberi bumbu dan rempah-rempah, seperti jahe, lada, dan cabe merah, yang berfungsi sebagai penghangat tubuh. Kuahnya berwarna coklat, akibat dari bercampurnya berbagai macam bumbu. Kuah tersebut dianggap dapat mengurangi kandungan lemak.

Keistimewaan lainnya, rabeg juga dilengkapi dengan aneka lalapan seperti timun, wortel, dan kobis. Aneka lalapan ini merupakan hidangan yang dipercaya sebagai penurun tekanan darah akibat mengkonsumsi rabeg secara berlebihan. Sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir dengan naiknya tekanan darah setelah menikmatinya.

C. Lokasi

Wisatawan yang ingin menikmati rabeg, dapat berkunjung ke Kota Serang, Propinsi Banten. Di kota ini banyak terdapat warung makan yang menyajikan masakan khas rabeg, seperti warung-warung di Kampung Magersari yang terletak di depan Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Serang. Selain itu, masakan ini juga bisa ditemukan di Jalan Banten Raya No. 40, Desa Lopang Cilik, Kabupaten Serang.

D. Harga

Satu porsi rabeg dijual dengan harga Rp. 10.000 (Juli 2009) yang terdiri dari rabeg, nasi samin, empeng melinjo, aneka lalapan seperti timun, wortel, dan kobis yang telah diiris kecil-kecil, dan segelas teh manis.






PEMERINTAH PROVINSI BANTEN












Makanan Khas Bekasi-Betawi

Posted by New Seven Wonders | Posted in

Sayur Gabus Pucung, Makanan Khas Bekasi-Betawi

Jaka sembung makan pete, ambil sapu di ujung gunung Jangan ngaku orang Jakarte, kalo kaga tahu “Gabus Pucung” (taken from Bondan Winarno, penulis kolom ‘Jalansutra’)
Ikan Gabus GorengSayur Gabus Pucung adalah sayur ikan gabus yang berwarna hitam pekat dari pucung (kluwak). Pucung atau kluwak biasa dikenal sebagai bumbu rawon. Jika rawon menggunakan daging, sayur gabus pucung menggunakan ikan gabus.
Bahan utama pucung gabus adalah ikan gabus. Ikan gabus disajikan dalam potongan-potongan ikan pada umumnya, seperti kepala, badan, atau ekor. Ikan gabus yang sudah digoreng, lalu dicemplungkan ke dalam kuah hitam akibat dari pucung (Pangium edule reinw) ibu-ibu ahli dapur mengenal bumbu tersebut dengan nama kluwek. Gabus PucungSebagai tambahan, bumbu dalam kuah tersebut adalah kemiri, bawang merah, bawang putih, cabe merah, jahe, kunyit dan daun salam. Semua bumbu diulek lalu ditumis kemudian dimasukan ke dalam air. Ikan dimasak hingga lunak. Sekilas tampilan kuahnya mirip dengan rawon. (Sumber : Bekasi Heritage)
Sayur ikan gabus pucung sebagai masakan khas Betawi relatif sulit ditemukan. Sebagian wilayah Bekasi yang banyak mendapat pengaruh dari masyarakat Betawi (misalnya sebagian Kota Bekasi hingga Tambun dan Cibitung) mengenal masakan ini sebagai masakan untuk para boss. Selain karena rumah makan yang menyediakannya jarang, ikan gabus juga sulit diternak. Sebagian besar ikan gabus yang didapat merupakan tangkapan dari alam.
Yang lucu, ikan gabus ini memiliki beberapa nama sesuai dengan ukurannya. Ikan gabus yang masih kecil bernama Ciritan. Yang remaja dan sudah agak dewasa bernama Boncelan. Yang besar dan sudah beranak pinak barulah diberi nama ikan Gabus. Ini mirip dengan penamaan buah nangka dimasyarakat Bekasi. Yang masih kecil diberi nama Gori. Yang agak besar diberi nama Cek-cek (atau cecek, bukan cicak lho…) dan yang besar baru diberi nama Nangka.
Bagi yang berminat dengan sayur ikan gabus pucung, terdapat beberapa lokasi yang bisa dicapai untuk mendapatkannya, antara lain :
  1. Warung Masakan Khas Betawi, Sayur Gabus di daerah Harapan Indah
  2. Warung Tenda Masakan Khas Betawi, di samping Mesjid Al Muwahiddin (Jalan Bunga Karang) Kota Bekasi. Hanya buka di sore-malam hari.
  3. Warung Gabus & Sop Daging Sapi, Pintu Masuk Kota Legenda (Samping Kali Malang) Tambun
  4. Warung Gabus Ibu Danah-Simun (ini ibunya Vavai lha ya :-D ), di Sumber Jaya Tambun
  5. Warung Gabus si Kembar - Ciketing Tambun

     Masim "Vavai" Sugianto — July 30, 2007 / 3:06 am

    Kuliner Khas Jakarta

    Posted by New Seven Wonders | Posted in


    Apa hayooo...? Kerak Telor kan!
    Apa lagi...?hmmm...???!!!
    Hayooo...? 

    Dijamin sebagian besar kawan Jakarta hanya menjawab Kerak Telor sebagai makan khas Jakarta, padahal selain kerak telor masih banyak sekali makanan khas Jakarta yang sampai sekarang masih ada. Mau tahu apa saja, ini dia:

    1. Kerak Telor. Merupakan makanan yang terbuat dari beras, telor ayam/telor bebek, dan bumbu lain yang dimasak dengan cara dibakar.

    2. Bir Pletok. Merupakan minuman yang terbuat dari jahe. Disebut bir pletok, karena bunyi pletok yang dikeluarkan saat tutup botol bir ini dibuka.

    3. Kue Satu. Merupakan kue dengan beberapa macam warna, dan terbuat dari kacang hijau

    4. Kue Wajik. Tekstur warnanya putih dan sedikit merah muda, rasanya agak sedikit lengket, manis.

    5. Roti buaya. Disebut sebagai roti buaya karena bentuknya yang menyerupai buaya.

    6. Ketupat Sayur Betawi.

    7. Tape Uli dan Tape Ketan.